MANWEN
Adalah
adalah Suanggi (satu istilah yang umum dipakai untuk jenis ini di Indonesia bagian
timur). Ia adalah jenis setan atau makluk halus yang umumnya keluar pada malam
hari, dan dapat membunuh manusia untuk dimakan. Manwen dipercaya tinggal di
pohon, batu, tanjung dan tempat-tempat sepi lainnya. Masyarakat Biak percaya
bahwa komunitas Manwen terbesar hidup dan beranak pinak di Napido, Biak Barat.
Manwen dapat disebut juga
dengan kata ROFNOM. Sosok Suanggi sangat menakutkan dengan mata yang merah
dan memiliki gigi-gigi yang tajam.
ROFNOM
Lihat
penjelasan tentang Manwen.
FAKNIK
Faknik
adalah jenis setan atau hantu yang umumnya hidup di laut (disebut Hantu Laut). Dapat
muncul siang maupun malam hari. Faknik hidup dan menguasai suatu wilayah laut tertentu
entah itu selat, teluk, pantai, tanjung ataupun lautan luas. Biasanya setiap Faknik menguasai suatu wilayah
tertentu. Jenis ini tidak sembarang menyerang dan mencelakakan manusia. Jika seseorang
telah melakukan suatu kesalahan/dosa (mencuri, membunuh, bersinah) lalu melewati
wilayah yang ada Fakniknya, maka Faknik itu akan menyerang perahu yang
ditumpanginya dengan berbagai cara, seperti gelombang, badai, hujan, karang
yang tiba-tiba muncul dari dasar laut, ular laut dsb, sampai yang merasa
bersalah harus mengakui perbuatannya. Jika tidak ada yang mengakui
perbuatannya, maka perahu itu akan dihancurkan oleh sang Faknik. Oleh kepercayaan
itu, maka orang-orang Biak, ketika melewati suatu wilayah laut dan mengalami
kesulitan karena badai dan sebagainya, maka para penumpang akan saling
mencurigai dan bertanya, siapakah diantara mereka yang bersalah?. Cara mengakui
kesalahan adalah mencelupkan tangan ke dalam laut. Ketika mengalami kesulitan, setiap
orang diharuskan mencelupkan tangan ke dalam laut. Biasanya yang bersalah
mencelupkan tangannya ke dalam laut maka amarah Faknik akan turun yang ditandai
dengan redanya badai, dll. Faknik dapat berarti Pemali atau larangan. Uraian di
atas telah menjelaskan bahwa jika sesorang telah bersalah dan menyembunyikan
rahasia kesalahannya maka sang Faknik akan menghukumnya bersama seluruh
penumpang, kecuali jika dia mengaku.