Cari Blog Ini

Senin, 17 Agustus 2015

Huruf B yang "Bukan B" dalam Bahasa Biak

Dalam Wos Byak terdapat berbagai kata dengan huruf B, namun tidak dapat atau tidak boleh diucapkan dengan bunyi B seperti biasanya atau diganti dengan huruf W. Saya menuliskan huruf B dimaksud dengan menggunakan symbol Beta ("β") untuk membedakanya dari B biasa, agar lebih mudah dipahami. Huruf atau konsonan "β" tersebut merupakan sebuah huruf/konsonan yang menjadi ciri khas Bahasa Biak.
Terkadang orang menuliskannya dengan menggunakan atau menggantikannya dengan huruf W. Orang-orang yang bukan Biak maupun orang-orang Biak yang tidak paham juga sering berbicara atau menyanyikan lagu-lagu Biak dengan menggantikan bunyi huruf  "β" tersebut dengan bunyi huruf W, padahal itu sangat salah, karena jika digantikan dengan huruf W atau diucapkan dengan bunyi huruf W, maka apapun alasanya itu tetap salah. Karena ada kata dalam bahasa biak yang ada huruf W yang berbeda arti dari kata dengan huruf "β" yang diubah menjadi W. Contoh, karena dialeg bahasa daerahnya, maka orang Paniai menyebut kata Sekolah dengan Tekola.. Apapun alasannya itu tetap salah karena Sekolah tetap Sekolah. Atau katakanlah kita menggantikan huruf B pada kata Barisan dengan huruf W, maka kata Barisan akan menjadi Warisan, dua kata yang sangat berbeda artinya.. Dalam wos Byak juga demikian. Ada kata yang ketika huruf "β" diganti dengan huruf W maka artinya juga berbeda, seperti kata Bar (diucapkan dengan "β") yang berarti Sebelah atau Arah. Contoh kalimat : Bar Ori Dek = Sebelah/arah matahari terbit. Jika kata Bar dituliskan atau diucapkan sebagai War, maka artinya adalah Air. JIka diterapkan pada contoh kalimat di atas maka kalimat itu akan berbunyi "War Ori Dek" yang berarti : Air matahari terbit, padahal sudah jelas maksudnya, yaitu sebelah matahari terbit.
Perbedaan bunyi huruf B dan "β" disebabkan oleh posisi bibir atas dan bawah saat mengucapkannya. Untuk menghasilkan bunyi B, kedua bibir terkatup rapat sehingga jika belum membuat bunyi B udara tidak dapat keluar melalui celah bibir. Udara akan keluar disertai bunyi B ketika katup bibir terbuka, sedangkan untuk menghasilkan "β" kedua bibir tidak boleh terkatup rapat, tetapi terdapat sedikit celah sehingga ada udara yang dapat didorong keluar melalui celah tersebut, walau belum menghasilkan bunyi. Dalam posisi seperti demikian, maka bunyi huruf yang akan dihasilkan adalah "β". Bagi yang belum terbiasa mungkin sulit. Bunyi huruf yang akan dihasilkan adalah bunyi huruf W atau V.
Perbedaan cara menghasilkan bunyi W dan V dengan huruf "β" adalah sbb : jika kedua bibir dimoncongkan lebih ke depan akan menghasilkan bunyi W, sedangkan untuk menghasilkan bunyi "β" kedua bibir tidak dimoncongkan tetapi lebih ditekuk. Untuk menghasilkan bunyi huruf V, barisan gigi atas harus sedikit menyentuh bagian dalam dari bibir bawah, sedangkan huruf "β" tidak. Wah, sulit juga ee, tapi trapapa to.. Demi melestarikan Wos Byak mari kitong belajar. Selamat Mencoba, semoga berhasil.
Berikut ini beberapa contoh kata dalam Wos Byak yang diawali dengan huruf B namun diucapkan dengan bunyi "β". Silakan dikomentari dan ditambahkan kata-kata lainnya.. (Arnold A. Womsiwor)


Bentuk
yang Benar
Arti
Bentuk penerapan yang salah
atau memiliki arti yang lain
Byak
Rob bebye
Ya bawes
Bemuk
Dabyor
Sarber
Sarbir
Bayer
Ifnobek (Ifnobk)
Ba
Be
Bondi
kaber
Bar
Biak
Selamat malam
Saya membangun
Yang putus
Anak haram
Perumpamaan
Gila
Kasihan
Dia menyertai
Tidak
Kepada; Yang
Luar; Rantau
Kembali
Sebelah; Arah
Wyak
Row bebye; row  wewye
Ya wawes
Wemuk
Dawyor
Sarwer
Sarwir (= layar)
Wayer
Ifnowek (Ifnowk)
Wa
We
Wondi
Kawer (= gendongan)
War (= air)

6 komentar:

  1. Artikelnya bagus...
    bermanfaat sekali, untuk tambah pengetahuan saya dalam belajar bahasa biak..
    KASUMASA NABOR.

    BalasHapus
  2. Boleh saya tahu apa bahasa Biak dari kata "panas"?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syalom, maaf lama skli saya tidak membuka blog ini karena kesibukan dan berbagai kendala sehingga banyak komentar yg belum sempat saya balas.. Baik saudaraku, kata panas dalam bahasa Biak adalah "sam". Ini adalah kata sifat. Ketika berdiri sendiri, kata "sam" seolah-olah tidak memiliki arti (ini berkaitan dengan tata bahasa Biak).. Kata "sam" barulah memiliki arti ketika berada dalam suatu kalimat, terutama karena kata "sam" dikaitkan dengan suatu obyek yang mengeluarkan (sifat) panas itu. Contoh : War ya i sam (Airnya panas), Saner i (dibaca : Sner i) sam (Hatiku panas)

      Hapus