Adakah arti kata CETAKAN KUE dalam bahasa Biak (Wos Byak)? Sepanjang yang saya ketahui tidak ada 1 katapun dalam Wos Byak yang dapat diterjemahkan sebagai Cetakan Kue. Akan tetapi kita dapat menggunakan kata APIAK atau APYAK.
Apyak adalah alat tradisional yang digunakan oleh orang Biak (Kawasa Byak) untuk membuat atau mencetak KYUM (Kue tradisional). Alat ini sama persis dengan yang digunakan oleh orang Ambon untuk membuat sagu lempeng (Kyum adalah bahasa Biak untuk menyebutkan sagu lempeng, baik yang berbahan dasar ubi kayu maupun sagu). Oleh fungsinya sebagai alat pencetak Kyum, maka Apyak dapat digunakan untuk menyebutkan atau menterjemahkan Cetakan Kue Modern. Jika kata Apyak digunakan terus menerus dalam percakapan sehari-hari dan disebarluaskan secara lisan ataupun di dalam tulisan, maka suatu ketika dapat diterima dan dipahami sebagai sebagai cetakan kue, entah kue tradisional atau kue modern. Hal ini akan sama dengan kata AFIAK atau AFYAK. Afyak pada jaman dahulu kala adalah sepotong kayu (wos Byak = Ai) yang dibentuk sedemikian rupa (biasanya dihiasi juga dengan ukiran) sehingga dapat menjadi tempat meletakkan/menyandarkan kepala (wos Byak = Fyak) dengan nyaman saat tidur/berbaring. Afyak memiliki fungsi yang sama dengan bantal (untuk meletakkan kepala saat tidur/berbaring). Pada jaman modern ketika orang Biak mengenal bantal yang terbuat dari kain yang berisi kapuk dll, orang Biak menyebutnya juga sebagai Afyak. Walaupun bantal tdk terbuat dari kayu tapi telah diterima umum dengan sebutan Afyak. Jika orang menyebut Afyak maka orang Biak akan paham bahwa itu adalah Bantal. Sebagaimana contoh Afyak (bantal), Apyak dapat digunakan untuk menyebut Cetakan Kue apapun karena fungsinya. Awal penggunaannya mungkin terasa aneh, tapi saya percaya jika kita sepakat menggunakannya secara terus menerus, baik lisan maupun tulisan, maka suatu ketika nanti kata apyak akan menjadi kata yang tidak aneh dalam wos Byak yang dipahami sebagai CETAKAN KUE (Arnold A. Womsiwor).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar